Assalamualaikum...
Haluuu…. Apa kabarnya ini blog
yak? Kayanya harus bersihin sarang laba-laba yang nempel di setiap sudut nih.
Secara uda ngga pernah diupdate –boro-boro update, dikunjungi aja kagak hehe–
Yah… mudah-mudahan year end note ini bukan benaran jadi end note di blog ini,
tapi justru makin jadi jalan pembuka agar lapak yang satu ini rutin aku urusin –plus
update tentunya– Insya Allah… dimana ada kemauan di situ ada jalan *tsaaah…
Then, what’s next, last update
was in April, of course there’s too many things that must have been updated.
The greatest news is I am a father now!!! Yuph! Alhmadulillahirabbil ‘alamin.
Lima bulan yang lalu dek istli melahirkan my first child, and she is daughter, dengan proses normal. Ada cerita yang menurut
aku luar biasa berkaitan dengan proses persalinan yang dialami dek istli.
Jadi gini, sekitar 6 bulan sebelum
Hari Perkiraan Lahir (HPL) aku mulai banyak berdoa di akhir sholatku. Doanya
minta diberi rizqi yang semakin banyak, secara mo melahirkan pasti butuh duit
banyak hehe.. dan satu yang ngga pernah lupa, berdoa semoga proses persalinan lancar.
Bahkan doa yang terakhir ini semakin intensif manakala memasuki tiga bulan
sebelum HPL. Dan hasilnya, jam 10 malam tanggal 24 Juli lalu dek istli merasa
kontraksi, hingga pukul 3 dini hari, masih bukaan 6. Saat itu aku yang masih di
Jakarta, FYI, karena anak pertama, dek istli memilih melahirkan di kampung halaman
di Klaten, dan aku setuju. Balik lagi ke cerita, jam 3 ditelepon udah bukaan 6,
aku langsung cari tiket pesawat buat meluncur ke Klaten via Jogja. Biarpun belum
berpengalaman intuisi sok tahu ku mengatakan bahwa anakku akan lahir
siang tanggal 25 Juli, it means aku sudah ada di sana untuk menemani proses
persalinan. Tapi manusia berencana, Tuhan yang menentukan, menjelang subuh,
sekitar 4 lebih dikit, mertua telepon n kasih kabar kalau anakku sudah lahir!
Hah??! Meski agak kaget, aku berucap Alhamdulillah juga. Dan siangnya, saat
sudah di rumah sakit aku diceritain sama susternya kalau dek istli mengalami
proses kelahiran spontan. Ibu dan anak dalam kondisi sehat, dan tak lama
kemudian aku pun teringat doa yang terus aku panjatkan. Allah memang selalu
memberikan yang terbaik pada hamba-Nya… Masya Allah..
Anyway, panjang juga ya ceritanya
hehe… 25 Juli 2013 aku resmi menyandang gelar ayah. Dan putri kami tercinta
diberi nama Faihansa Princessa Razanaraghda. Artinya apa? Umm.. maybe next post
kali yaa.. I will share more often start now, meniru my big big big big big
boss di Melbourne yang masih mau menyempatkan kirim email ke seluruh staff-nya
di penjuru dunia di akhir minggu, padahal aku tahu dia pasti sibuuuuk banget, secara CEO. Dan sebagai CEO wanna be, aku tertarik untuk menerapkannya, jadi pas udah CEO beneran, aku masih bisa berbagi dengan staff-staffku hehehe... So..wish me luck yaa..
Wallahualam bi shawab
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar