Jika
memang masih bisa mulutku berbicara
Santun
kata yang ingin terucap
‘Kan
ku dengar caci dan puji dirimu padaku
Kita
masih muda dalam mencari keputusan
Maafkan
daku ingin kembali……
Seumpama
ada jalan ‘tuk kembali….
“Jika”
by Melly Goeslaw & Ari Lasso
Assalamualaikum...
Entah dalam dua tiga hari ini, lagu
itu sering melintas di kepalaku. FYI, it’s not about people or even someone
related with, and it’s not about event what has happened before. Coz I think it’s
about whole my past in my life. Naif? Mungkin, tapi aku nda pernah takut untuk
bersikap naïf bila itu perlu. Memang kalau dipikir-pikir pasti ada pemicu
kenapa tiba-tiba lagu itu sliweran di kepala atau setidaknya jadi pingin banget
untuk sering didengar.
Well.. aku jadi teringat kontes
Putri Indonesia entah tahun berapa yang pernah aku tonton, saat ini salah satu
kontestan ditanya dewan juri, “Bila bisa kembali ke masa lalu, di masa mana
yang Anda pilih untuk kembali?” Bagiku sebagai seorang yang lama berkecimpung
dalam dunia interview dan memberikan pertanyaan pada orang lain (baca: rekrutmen)
sebenarnya pertanyaan model itu adalah pertanyaan jebakan, kalau emang niat
untuk menjatuhkan yang dikasih pertanyaan loh ya. Orang akan (seolah-olah) diberi 2 pilihan
jawaban: Pertama, bila menjawab kembali ke masa tertentu, let’s say, masa
remaja, maka pertanyaan selanjutnya yang keluar adalah, “berarti Anda tidak
bersyukur dengan kondisi saat ini?” Dhuarr… enak banget kan nyeletuknya?, atau
kalau orang memilih jawaban kedua, yang menyatakan bahwa saya tidak ingin
kembali ke masa mana pun karena bersyukur dengan yang saat ini ada, maka
pertanyaan selanjutnya adalah, “Anda tidak menjawab pertanyaan saya, padahal
saya sudah memberikan banyak pilihan yang bisa dipilih semau Anda” Nah lho…
Terus apa hubungannya ama lagu? Ya
itu tadi, wondering if the question about comeback to the past, which story I
will choose? Entahlah… mungkin itu jawabanku saat ini. Setelah keluar dari
perusahaan lokal rasa Peking sekitar 2 minggu lalu, aku jadi agak gimanaaaaa
gitu. Bukan menyesali karena keluar, No. hidupku ngga akan semelow itu hanya
karena keluar dari tempat aku kerja (apalagi dengan segala macam pengalaman
unik yang aku dapatkan selama di sana). I just want to… Aku hanya ingin mengulang
berkali-kali 3 baris lirik di atas:
Kita
masih muda dalam mencari keputusan
Maafkan
daku ingin kembali……
Seumpama
ada jalan ‘tuk kembali….
Satu lagi, aku rindu bapak, mungkin
itu penyebab sesungguhnya, aku rindu komentar bapak atas segala yang aku alami,
aku kangen nasehat bijak beliau, aku ingin dengar lagi motivasi dan mimpi yang
ingin aku teruskan kelak. Hhhh…. Aku ingin kembali diskusi dengan bapak atas
banyak hal… Seumpama Ada Jalan ‘tuk
Kembali
Wallahualam bi shawab
Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa
barakatuh
Warmest Regards,
Rakhmad Herdiawansyah