Jumat, 29 Mei 2015

Geng Koplak - Karena menjadi KOPLAK itu PENTING kisanak....

Assalamualaikum...

Geng koplak adalah peer-ku saat masih kuliah di Semarang beberapa tahun lalu, kenapa disebut koplak? ya karena emang semua anggotanya koplak semua. Betewe, buat yang nda ngerti arti koplak, ini aku prinskrin hasil guglingnya yaa



(Klik gambar untuk memperbesar)

Tapi setelah itu yaa cari sendiri yaa.. mhuehehehehe... Kalo dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti koplak adalah sebagai berikut


(Klik gambar untuk memperbesar)

Entah aku harus sedih atau senang, bahkan KBBI yang termahsyur aja nda bisa mengartikan apa itu koplak? Nda tahu juga apakah karena kita merasa saking kreatifnya atau sudah terlalu putus asa dengan kondisi diri hingga menamakan geng kita sebagai KOPLAK. Tapi yang jelas, kita cukup stres bangga dengan ke-koplak-an kita, karena menjadi koplak itu penting.. Eeaaa...
 
Persahabatan kami sudah berjalan selama 12 tahun, itu kalau dihitung dari tahun pertama kali kita saling mengenal, saat itu adalah pertama kali kita masuk kuliah (iya, kita sadar kita udah tuak...). Dan kalau nda salah aku pernah post di Path-ku kalau menurut psikolog (entah siapa psikolognya), persahabatan yang terjalin selama 7 tahun akan berlangsung abadi. Aku juga sempat share ke mereka via whatsapp grup koplak kalau kutukan persahabatan ini In sya Allah abadi. Gimana nda abadi, lha wong mostly kita semua sudah pada punya anak, kebayang dong nasib anak kita bakal gimana punya orang tua yang..... udahlah... nda tega ngelanjutinnya

Salah satu hal yang bikin akhirnya aku terpaksa ikhlas buatin postingan tentang geng koplak adalah yang terjadi beberapa malam yang lalu, via grup whatsapp tentu saja. Semoga aja kelak grup itu tidak diblokir lantaran dianggap mencemari dunia. Oke fokus, jadi pada awalnya Helmy, cowok paling alim di geng koplak, lempar topik diskusi tentang talent management, setelah diskusi lumayan panjang lebar dengan narasumber yang berkompeten di grup misalnya aku sendiri, kayanya dia sudah mendapat pencerahan. Oh iya perlu digaris bawahi, kita emang koplak, tapi kita ini juga para profesional di bidang masing-masing lho.. 

Tapi cerita tidak berhenti di situ, pas kebetulan kita lagi ngebahas talent management tadi dengan segala pernak-perniknya, ternyata muncul forum di dalam forum...

(Klik gambar untuk memperbesar)

Emeijing kan?? Bisa dibayangkan lah yaa betapa koplaknya kita. Eniwei, karena ini sedikit memalukan mengharukan bagi geng koplak, maka nama pelaku sementara disamarkan.. Yah.. begitulah... Somehow... kami terpaksa tetap bangga dengan kekoplakan kita karena sekali lagi menjadi koplak itu penting buat kita 

Stay Koplak... Stay Alive...

Wassalamualaikum



Kamis, 21 Mei 2015

Horeee... akhirnya posting lagi..

Assalamualaikum...

Well, menepati janji di posting terakhir so I decide write something right now, sebenarnya sih juga karena beberapa hari ini aku banyak baca postingan temen-temen (meskipun mereka pasti nggak anggap aku temen sih) di mojok.co, jadinya terprovokasi untuk nulis lagi. Iyah... aku ngaku, tujuan mulianya bukan untuk nepatin janji, tapi kan ujung-ujungnya ke situ juga kan? (hidup ngeyel!!! :p).

Jadi, Desember 2014 lalu, aku memutuskan hijrah dari ibukota, Jakarta, tuk kembali ke haribaan pertiwi, desa Trosobo tercinta di Sidoarjo, tempat aku menghabiskan masa muda , setidaknya sampai SMA. Sejujurnya, mungkin aku lelah, lelah dengan kondisi kerja di sana, lelah dengan macetnya yang ngga kelar-kelar biarpun ganti gubernur berkali-kali, lelah ngadepin jalan yang banjir dan bisa jadi karena lelah yang tak terucap. Ini kenapa jadi sok puitis gini ya? Ya intinya, aku penat dengan semua itu, hanya saja kau peka, seperti berjelaga... eh fokus ding. Yah..karena lelah di Jakarta dan ingin petualangan baru di kota lain, aku membawa serta keluarga kecilku untuk numpang sementara di rumah Ibu, sampai dapat kontrakan atau rumah baru.

It means, I also move to other company, kenapa harus other company? ya karena aku belum punya company sendiri lah! Pake nanya lagi, dan setelah 3 bulan berjuang (baca: apply kanan-kiri-atas-bawah-utara-selatan) akhirnya aku diterima kerja di perusahaan lokal, rasa Chinese, if you know what I mean. Sebagai apa? tentu saja sebagai tukang ceramah di kelas, maklum, hampir 10 tahun bekerja, baik di konsultan, di ostrali selama 4 tahun lebih, dan kini mendarat di peking, pengalamanku memang banyak di dunia perceramahan. Abis emang suka, mo gimana lagi. This is it, I'm in Peking right know, I don't know how long it will be, tapi yang jelas, sebelum aku take off dari Peking, aku mau bikin kenang-kenangan yang baik banget di sini (seperti deket ama bos purchasing yang cuantiikkk). That's All

Wassalamualaikum