Assalamualaikum...
Hi my dearest friends... Tadinya sih mo mandi dulu, tapi karena dalam kepalaku banyak berloncatan ide untuk menulis, susah emang jadi orang cerdas ya sudahlah, sempetin dulu nulis sebentar.. awalnya sih mo dikasih judul "Tentang Rasa", tapi karena udah di-claim jadi lagunya Astrid, judulnya jadi lebih singkat as above.
Well... konon banyak yang bilang kalau manusia disebut makhluk paling sempurna karena manusia punya yang namanya akal. Ngga salah kok, at least kalau kita ngebandingin sama makhluk lain semisal hewan, malaikat, atau jin sekalipun, memang hanya manusia yang dianugerahi akal, sehingga manusia bisa berpikir, bener ngga tindakan yang dilakukan, logis ngga keputusan yang diambil. But beyond all mentioned, ada satu anugerah yang I don't know... apakah ini ngga pernah disinggung, atau ngga terlalu menarik untuk dibahas, yang menurutku justru anugerah terbesar yang diberikan Allah SWT. Yaitu Rasa, atau dalam bahasan ini kita sebut PERASAAN.
In my opinion, perasaan itu terletak di hati dan mengendalikan kerja otak kanan. How could be? Ngga tau, namanya juga my opinion. But pernahkah terpikir bahwa ada banyak hal yang ngga bisa di-logika-kan namun bisa di-rasa-kan? Bisakah kita mendefinisikan secara logis apa itu CINTA? BENCI? PENGORBANAN? Tapi kalau ditanya pernahkah kita merasa cinta? merasa benci dan merasa melakukan pengorbanan? I'm sure pasti pernah.
So, di pagi yang indah di awal pekan ini, I'd remind myself and all of us. Selama kita masih diberi nafas oleh-Nya, selama itu pula kita dianugerahi rasa, perasaan, dipakai ya? Presiden kedua Indonesia tercinta, pak Harto pernah berujar, "Ojo rumongso, ning biso rumongso". Lebih kurang, terjemahan bebasnya jangan suka GR, tapi sensitiflah terhadap kebutuhan orang lain. Latihlah diri kita untuk memahami orang lain, itu adalah salah satu cara menggunakan rasa, menggunakan otak kanan kita.
Last, but not least, life is about balance, balance means threat everything as its capacity. Pagi ini aku menasehatkan ke diri sendiri dan semua yang apes baca tentang rasa, tentang otak kanan, it doesn't mean kita meminggirkan logika dan otak kiri. Noo... tremendous trainer not only inspired many people, but also not harassing other trainer and their knowledge/belief. Somehow kita harus tetap pakai keduanya, logika dan rasa, makanya kita disebut makhluk sempurna kan? Hanya saja sesuaikan dengan kapasitas atau kondisi yang melingkupinya. Insya Allah kita akan bahas lebih lanjut di posting selanjutnya. Terima kasih udah nyimak.
Wallahualam bi shawab
Wassalam